Jenis-jenis tambalan gigi

Tambalan /tembelan ( karena sebagian orang menyatakan demikian) dalam bidang kedokteran gigi biasanya disebut dengan restorasi gigi, yup karena memang tujuannya mengembalikan wujudnya ke bentuk yang semula.

Tambalan gigi banyak jenisnya mulai dari bahan berwarna hitam logam hingga ke bahan ceramic porcelain yang mengkilap.

Chapter pertama kita bahas dulu jenis tambalan yang bernama Amalgam, bahan jenis amalgam wujudnya berwarna hitam, terbentuk dari logam alloy berwarna silver (cenderung hitam) yang nantinya akan diaduk bersama dengan Merury atau cairan raksa hingga menjadi satu komponen berwujud seperti pasir berair.

Hasil campuran kedua bahan (logam alloy dan mercury) yang sudah berwujud seperti pasir tersebut selanjutnya akan diperas sehingga cairan merkuri yang berlebih akan dikeluarkan melalui saringan yang biasanya terbuat dari bahan kain berserat.

sisa-sisa Merkuri (Hg) atau air raksa tersebut harus dikeluarkan dan berada dalam takaran yang sesuai dengan logam alloynya untuk menghindari cairan yang tidak berikatan dengan logam sehingga tidak masuk ke dalam tubuh pasiennya. Karena itu, menurut saya pribadi alangkah lebih baiknya bila bahan yang digunakan adalah bahan yang sudah tersusun satu dalam kapsul amalgam khusus sehingga takaran akan sesuai.

Di dalam kapsul amalgam tersebut terdiri dari lempengan logam dan cairan merkurinya yang selanjutnya nanti akan ditempatkan ke dalam sebuah mesin getar (vibrator) khusus untuk mulai dilakukan triturasi. Vibrator amalgam ini memiliki gerakan yang lumayan hebat, diatas 6.000 RPM. Sehingga hasil adukannya akan lebih homogen dibandingkan diaduk secara manual menggunakan lumpang dan alu amalgam. Karena kalau di aduk secara manual akan sangat tergantung dengan kemampuan masing-masing dokter gigi dalam hal menakar logamnya ataupun meneteskan cairan merkurinya.
Kalaupun mau ditakar secara manual maka sebaiknya menggunakan timbangan yang sesuai standar sehingga hasil campurannya akan sesuai.

Selanjutnya hasil campuran yang berbentuk pasir berair tersebut akan dimasukkan sedikit demi sedikit ke dalam gigi yang berlubang sampai lubang gigi tersebut tertutupi dengan baik.

Hasil tambalan gigi yang terbuat dari amalgam selanjutnya tidak disarankan untuk langsung dipakai mengunyah, karena tambalan gigi dari amalgam memerlukan waktu pengerasan lebih dari 24 jam. Setelah lebih dari 24 jam barulah tambalan amalgam memerlukan waktu untuk dilakukan pemolesan agar hasilnya mengkilap dan tidak menyebabkan makanan menempel di gigi tersebut. Selain itu juga pemolesan amalgam diperlukan untuk menghindari kebocoran tambalan gigi tersebut.

Nah, saat ini memang sedang berhembus kabar bahwa tambalan gigi yang terbuat dari bahan amalgam akan dilarang di Indonesia dikarenakan adanya kekhawatiran masuknya cairan merkuri ke dalam organ tubuh manusia. meskipun demikian, beberapa negara maju masih tetap menggunakan bahan tambal jenis amalgam ini.

Meskipun memiliki kandungan merkuri, tambalan amalgam ini memiliki keuntungan yang banyak, karena daya tahannya yang sangat lama, mungkin para pembaca yang pernah giginya ditambal dengan amalgam sudah menikmati keuntungannya yang tahan lama. Bisa lebih dari 15 tahun, walaupun secara estetis warnanya hitam, oleh karena itu biasanya tambalan amalgam digunakan untuk gigi belakang, bukan untuk gigi depan.
Semoga berguna yaa infonya..


Comments